Keunikan Tanah Cilembu dan Sumedang: Daerah Pulau Jawa yang Terkenal akan Ubi Jalarnya
BURUHTINTA.co.id - Indonesia memiliki banyak makanan pokok yang bervariasi. Selain nasi, ubi jalar juga merupakan makanan pokok yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Berbicara mengenai ubi jalar, daerah Pulau Jawa memiliki beberapa varietas unggul ubi jalar yang terkenal akan rasanya yang manis dan khas. Salah satunya adalah ubi cilembu dan ubi sumedang yang berasal dari daerah Cilembu dan Sumedang, Jawa Barat.
Ubi cilembu (Ipomoea batatas var. cilembu) adalah salah satu varietas ubi jalar yang terkenal dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Ubi jenis ini dikenal akan rasa manis seperti madu, terutama jika dioleh dengan cara dipanggang. Ubi cilembu memiliki kandungan gizi yang tinggi, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan kalsium, serta serat antioksidan dan karbohidrat yang baik untuk diet.
Desyana Erruka dalam bukunya yang berjudul "Ragam Ide Bisnis Kuliner Berbahan Ubi Jalar" (2021:11), menjelaskan bahwa ubi cilembu dari Sumedang ini memiliki ciri khas berupa warna krem kekuningan dan berurat. Bentuk daunnya menjari dengan pinggir daun yang rata, daun muda berwarna hijau keunguan, daun tua berwarna hijau, tulang daun berwarna hijau keunguan, dan tangkai daun berwarna hijau dengan lingkar ungu pada bagian ujung, dengan panjang 75-145 mm.
Bunga ubi cilembu berwarna putih keunguan, sedangkan batangnya berwarna hijau dengan panjang 80-130 cm. Ubi cilembu tumbuh merambat dan tahan terhadap penyakit scab/kudis (Elsinoe batatas) serta peka terhadap hama lanas/penggerek (Cilas formicarius).
Sementara itu, ubi sumedang (Ipomoea batatas var. umatilla) adalah jenis ubi jalar yang juga terkenal dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Ubi sumedang memiliki tekstur yang lebih kenyal dan sedikit renyah dibandingkan dengan ubi cilembu. Rasanya juga lebih manis dibandingkan dengan ubi jalar pada umumnya. Selain itu, ubi sumedang juga kaya akan kandungan gizi, seperti vitamin A, vitamin C, dan karotenoid.
Ketika ubi cilembu dan ubi sumedang disimpan selama satu minggu, kandungan glukosa dan fruktosa pada ubi cilembu akan meningkat sebesar 2,12% dan 1,62% karena daerah Cilembu memiliki kelimpahan dan keanekaragaman komunitas bakteri rhizosfer dan endofit. Sedangkan pada ubi sumedang, kandungan glukosa dan fruktosa tidak mengalami peningkatan signifikan selama penyimpanan.
Lanjut …..
