Martha Stewart Bikin Sejarah di Sampul Sports Illustrated Swimsuit: Represi Kecantikan dan Standar Gaul yang Perlu Dipertanyakan
BURUHTINTA.co.id - Martha Stewart, sosok yang dikenal karena bakat memasak dan gaya hidupnya yang elegan, telah membuat sejarah baru di dunia mode. Pada usia 81 tahun, Martha Stewart menjadi bintang sampul tertua yang pernah ada untuk majalah Sports Illustrated Swimsuit Issue. Prestasi ini mencerminkan perubahan dalam representasi kecantikan dan norma-norma sosial yang perlu kita pertanyakan.
Martha Stewart tampil dengan sangat memukau dalam sesi pemotretan untuk sampul majalah yang ikonis ini. Dengan rambut pantai yang berantakan, wajah cantiknya, dan penampilan yang terawat dengan baik, dia memancarkan kepercayaan diri yang luar biasa. Mengenakan baju renang batu dan jubah oranye, Martha Stewart memancarkan pesan kuat tentang menerima tantangan baru di setiap tahap kehidupan.
Prestasi Martha Stewart ini mengikuti langkah Maye Musk, ibu dari Elon Musk, yang juga menjadi bintang sampul pada usia 74 tahun di tahun sebelumnya. Kedua perempuan ini menjadi simbol pergerakan menuju keragaman, inklusi, dan representasi dalam industri mode. Pentingnya memperlihatkan wanita yang lebih tua secara mencolok dalam publikasi seperti ini tidak bisa diabaikan. Hal ini mendorong individu dari segala usia untuk merasa termasuk dan menantang norma-norma sosial tentang kecantikan dan penuaan.
Namun, di tengah perayaan keberagaman ini, kita perlu melihat dengan kritis motif di balik upaya ini. Media yang sama yang telah membentuk standar kecantikan yang tidak realistis dan mengagungkan kemudaan abadi, kini memperlihatkan inklusivitas dan anti-ageisme mereka. Pertanyaannya adalah, apakah kita diharapkan untuk bersyukur? Akankah kita secara ajaib merasa lebih bahagia dengan tubuh kita? Pertanyaan-pertanyaan ini menyoroti keraguan yang muncul dari sejarah panjang standar yang tidak realistis.
Sports Illustrated Swimsuit Issue pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an sebagai upaya untuk mengisi bulan musim dingin yang lambat. Seiring berjalannya waktu, majalah ini menjadi platform yang berpengaruh dalam membentuk industri modeling dan menetapkan standar kecantikan. Fokus historis majalah ini pada penampilan wanita, yang sering dikontraskan dengan pengakuan pria atas prestasi atletik mereka, mencerminkan pandangan masyarakat pada masa itu. Meskipun telah ada kemajuan, semangat perfeksionisme yang menekankan ketipisan dan atribut fisik yang tidak realistis masih tertanam dalam industri ini.
Estetika majalah ini sering melintasi batas citra pornografi lembut dengan menggunakan pose yang sugestif dan minyak tubuh yang menggoda, dengan tujuan menarik pembaca yang sebagian besar adalah pria. Meskipun majalah ini telah menghadapi kritik karena memperlihatkan objektifikasi terhadap perempuan, isu representasi di sini lebih dari sekadar seksualisasi.***
