Pengertian Hari Raya Saraswati: Memahami Simbolisme dan Signifikansi Hari Turunnya Ilmu Pengetahuan dalam Tradisi Hindu
BURUHTINTA.co.id - Hari Raya Saraswati adalah salah satu perayaan penting dalam ajaran Hindu yang diperingati untuk menghormati Dewi Pengetahuan, Dewi Saraswati, serta merayakan turunnya ilmu pengetahuan. Perayaan ini memiliki makna dan simbolisme yang dalam bagi umat Hindu, terutama bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan.
Secara etimologi, kata "Saraswati" berasal dari kata 'saras' yang berarti mata air, terus-menerus mengalir, dan 'wati' yang berarti yang memiliki. Jadi, Dewi Saraswati adalah Dewi Ilmu Pengetahuan yang tidak pernah habis. Ia merupakan bagian dari Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta. Dewi Saraswati dipercaya sebagai sosok yang menurunkan Ilmu Pengetahuan kepada manusia yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara dalam menjalani kehidupan.
Perayaan Hari Raya Saraswati dilakukan setiap enam bulan sekali atau pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung, yang jatuh pada hari tertentu dalam kalender Hindu. Pada hari ini, umat Hindu memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi Saraswati. Dewi Saraswati melambangkan kekuatan Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam menciptakan dan menurunkan ilmu pengetahuan kepada umat manusia.
Dalam ajaran Hindu, Dewi Saraswati dilambangkan dengan berbagai simbol yang memiliki makna mendalam. Salah satunya adalah sosok Dewi Saraswati yang cantik bertangan empat. Ia memegang alat musik genitri, pustaka suci, serta bunga teratai. Simbolisme ini mengandung makna yang melambangkan keindahan, kekekalan dan tidak terbatasnya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan suci, kesucian, dan kebijaksanaan.
Simbolisme lainnya adalah angsa yang melambangkan kebijaksanaan. Angsa hidup di tiga alam dunia, yaitu air, darat, dan udara, serta memiliki kemampuan membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah. Selain itu, terdapat juga alat musik yang melambangkan keindahan dan penghiburan, serta bunga teratai yang melambangkan kesucian dan kebebasan dari keterikatan.
Dalam perayaan Hari Raya Saraswati, umat Hindu juga mengikuti aturan dan pantangan tertentu. Upacara pemujaan Saraswati dilakukan pada pagi hari atau sebelum tengah hari. Selain itu, tidak diperkenankan membaca dan menulis mantra dari kesusastraan sebelum upacara Saraswati dan sebelum lewat tengah hari. Bagi umat yang melaksanakan Brata Saraswati secara penuh, tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam.
Perayaan Hari Raya Saraswati memiliki signifikansi yang kuat bagi umat Hindu, terutama dalam dunia pendidikan. Hari ini dijadikan sebagai momen untuk merenungkan pentingnya ilmu pengetahuan.***