Parlente Ambon artinya, juga Dangke, Hayal, Vork, Jazirah, Vangen: Kosakata Ambon Serapan Dari Luar
Maluku: Jejak-jejak Bangsa Besar yang Bikin Kehidupan Sosialnya Unik Banget!
Coba deh, kita bahas soal Maluku! Daerah ini ternyata punya akulturasi budaya yang unik banget, bro! Kita bisa lihat jejak-jejak bangsa-bangsa besar di bumi yang berurusan sama cengkeh pala di Maluku.
Salah satu buktinya adalah kosakata-kosakata serapan dalam bahasa Melayu Ambon. Kita sering pake kata-kata ini tanpa sadar kalo sebenarnya mereka berasal dari bahasa bangsa lain, bukan dari bahasa Tana Maluku.
- Parlente
Nah, kata "parlente" ini konotasinya agak negatif di Maluku. Artinya tuh, orang Ambon menganggap "parlente" itu pembohong atau penipu, yang suka ngomong gak sesuai kenyataan. Tapi tau gak, sebenarnya kata "parlente" ini dari bahasa Melayu yang digunakan orang Jawa, lho. Mereka pake kata itu buat pujian, misalnya buat orang yang berpakaian bagus dan keren. Tapi di Ambon, karena kebalikan makna pujian dan sindiran, kata "parlente" jadi sindiran pedas buat orang yang pandai memutar balik fakta. Jadi, dipuji dengan "mulut manis" atau "parlente" itu sebenernya bukan pujian, tapi hinaan yang super pedas, bro!
- Dangke
Kata "dangke" ini serapan dari bahasa Jerman, "danke" yang artinya terima kasih. Orang Ambon lebih sering ngucapin "dangke" daripada terimakasih dalam interaksi sosial.
- Hayal
Kata "hayal" ini artinya mimpi. Di Melayu Ambon, kata "hayal" juga berarti mimpi, tapi kalo dipakai dengan penekanan di "ha'yal" sampe kedengeran kayak dua kata, maknanya jadi negatif. Orang Ambon suka ngomong "ha'yal" buat ngejek orang yang cuma bisa bermimpi aja. Ternyata, kata ini juga berasal dari bahasa Turki yang artinya mimpi atau angan-angan.
- Vork
Kalo Belanda, mereka pake kata "garpu" buat sebutan alat makan, tapi di Ambon lebih sering pake kata "vork". Padahal, makanan di sana jarang banget pake vork, biasanya cuma pake sendok atau bahkan makan pake tangan aja.
- Jazirah
Nah, ini pasti udah pada tau deh. Kata "jazirah" ini berasal dari bahasa Arab. Orang Ambon suka pake kata "jazirah" buat nyebut daerah pesisir yang panjang. Contohnya, di pulau Ambon ada dua jazirah, yaitu Jazirah Leihitu dan Leitimur.
- Vangen
Dalam situasi anak-anak bermain atau dalam konteks pekerjaan, sering kali kita mendengar kata 'vangen', yang berasal dari bahasa Belanda dan berarti 'menangkap'. Ini berarti jika ada seseorang yang melempar sesuatu, maka ada orang lain yang bertugas untuk menangkapnya dengan sikap siap.
Begitulah keenam kosakata di atas hanya sebagian kecil bukti kehadiran bangsa-bangsa besar di tanah Maluku. Masih banyak bukti lain yang belum diulas atau belum terekspos dalam catatan sejarah nusantara. Maluku memang merupakan daerah yang pernah menjadi incaran bangsa-bangsa besar karena kekayaan alamnya yang melimpah.***