Keteladanan dari tokoh Gus Dur adalah: kesetiaannya pada negara dan rakyat
BURUHTINTA.co.id - Di tengah perbincangan mengenai kebaikan dan integritas mantan Presiden Abdurrahman Wahid, atau yang lebih akrab disapa Gus Dur, setelah 20 tahun berlalu sejak pemakzulannya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), banyak sikap tentang sosoknya yang masih menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini, juru bicara Gus Dur, Yahya Cholil Staquf, mengungkapkan kesan pribadinya mengenai sosok negarawan tersebut.
Dalam perspektif analisis kebijakan dan kalkulasi politik, interpretasi mengenai Gus Dur mungkin bervariasi. Namun, menurut Gus Yahya, ada tiga hal yang sangat fundamental dan tak dapat disangkal oleh siapapun sebagai keteladanan yang ditunjukkan oleh Gus Dur.
Pertama-tama, Gus Dur dikenal atas kesetiaannya terhadap negara. Sebagai seorang yang mengenalnya dengan baik, Khatib Aam PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) menyaksikan dedikasi Gus Dur yang selalu melibatkan dirinya dalam tindakan-tindakan yang bertujuan untuk kepentingan negara. "Setia kepada negara. Jangan melakukan sesuatu kecuali untuk kepentingan negara," ungkap Gus Yahya saat menjadi narasumber dalam acara RMOL Worldview pada Senin (26/7) lalu.
Kedua, menurut Gus Yahya, adalah kesetiaan Gus Dur pada rakyat. Sebagai pemimpin Indonesia, Gus Dur secara tulus melakukan segala tindakan hanya untuk kepentingan rakyat. Gus Yahya menyebutkan bahwa Gus Dur selalu menerapkan prinsip bahwa motivasi kebijakan yang ia ambil tidak dipengaruhi oleh pertimbangan terhadap anak cucu, keluarganya sendiri, atau kelompoknya sendiri. "Jangan pikirkan keluarga, jangan pikirkan kelompok sendiri, pikirkan rakyat," ujar Gus Yahya. Kesetiaan Gus Dur pada rakyat merupakan salah satu ciri yang khas dari kepemimpinannya.
Terakhir, yang tidak kalah penting adalah kejujuran. Gus Yahya mengakui bahwa ia terus berupaya mengikuti teladan Gus Dur selama berkhidmat bagi bangsa dan negaranya. Menurutnya, setiap pemimpin bangsa yang tidak mengamalkan ketiga prinsip keteladanan Gus Dur tersebut berisiko membuat negara tidak memiliki masa depan yang cerah. "Kalau kita tidak punya pemimpin yang setia negara, setia pada rakyat, dan jujur, negara ini tidak punya masa depan," pesan Gus Yahya dengan tegas.
Keteladanan Gus Dur dalam kesetiaan pada negara, kesetiaan pada rakyat, dan kejujuran dalam kepemimpinannya menjadi contoh yang patut dijadikan inspirasi bagi bangsa Indonesia.***