header

Kontroversi Pengobatan Alternatif Ida Dayak: Antara Viralitas Media Sosial dan Pertimbangan Kesehatan Masyarakat

Jumat 18-08-2023 / 20:10 WIB


Kontroversi Pengobatan Alternatif Ida Dayak: Antara Viralitas Media Sosial dan Pertimbangan Kesehatan Masyarakat

Martinus juga menarik paralel dengan fenomena Ponari Batu Petir pada tahun 2010-2011 dan Ningsih Tinampi pada tahun 2015. Ia berpendapat bahwa minat masyarakat terhadap pengobatan alternatif tidak berarti penolakan terhadap pengobatan medis konvensional. Terutama di daerah-daerah pedalaman Kalimantan, orang-orang umumnya masih akan mencoba pengobatan medis dan konsultasi dengan dokter serta rumah sakit terlebih dahulu. Pengobatan alternatif menjadi pilihan setelah upaya-upaya medis tidak membuahkan hasil dan keputusasaan mulai dirasakan.

Martinus berpendapat bahwa kondisi ini umumnya berlaku tidak hanya di Kalimantan, tetapi juga di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Masyarakat yang merasa frustrasi karena penyakitnya tak kunjung sembuh melalui pengobatan medis konvensional cenderung mencari sosok yang dianggap memiliki kemampuan supranatural untuk menyembuhkan mereka.


Ia meyakini bahwa fenomena ini akan terus ada di tengah masyarakat Indonesia dan mengingatkan pada pengalaman-pengalaman serupa sebelumnya, seperti kasus-kasus pengobatan alternatif yang pernah menghebohkan sebelumnya seperti Ponari Batu Petir (2010-2011) dan Ningsih Tinampi (2015).

Metode pengobatan alternatif mulai meredup dalam perbincangan warganet.

"Kemungkinan di masa depan akan muncul individu-individu semacam itu, tetapi mereka tidak akan lagi menjadi fenomena dominan. Mereka muncul sesaat, kemudian tenggelam, dan digantikan oleh yang lain," Martinus mengungkapkan, sambil menambahkan bahwa pandangan ini bisa diterima meskipun mungkin sulit dipahami secara logika.


×

"Biarkanlah masyarakat mengembangkan pandangan mereka sendiri, tidak perlu ditolak secara mentah-mentah. Individu cenderung mencari solusi, terutama ketika pendekatan lain tidak memberikan hasil. Mereka akhirnya mencari solusi akhir, bahkan jika itu tampaknya bisa membantu."

Dalam beberapa kasus, pengobatan alternatif bahkan dapat mengarah ke pengembangan pengobatan konvensional, seperti yang terjadi dengan refleksologi.

Bagaimana pandangan para ahli kesehatan terkait hal ini?

Profesor Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memandang bahwa apa yang dilakukan oleh Ida Dayak adalah bentuk pengobatan tradisional yang umum dilakukan.

"Metode ini sebanding dengan apa yang sering dilakukan oleh para praktisi pengobatan tradisional, yaitu terapi alternatif yang bertujuan untuk merilekskan otot atau, misalnya, pengobatan dukun patah tulang yang melibatkan pijatan dan pemberian minyak," ungkap Prof. Ari kepada BBC News Indonesia pada Kamis (06/04).

Lanjut …………………

Sumber:

BERITA TERKAIT