Mafia Sholawat: Kisah Inspiratif Gus Ali Gondrong Menebar Cahaya Hidayah di Ponorogo
BURUHTINTA.co.id - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang semakin kompleks, muncul sebuah cerita inspiratif dari Ponorogo yang menggugah hati banyak orang. Kisah Gus Ali Gondrong, sosok penuh nyentrik yang menjadi pemimpin Pondok Pesantren Roudotun Ni'mah, telah berhasil mengubah jalan hidup sejumlah anak muda di Ponorogo melalui komunitas bernama "Mafia Sholawat".
Gus Ali Shodiqin, akrab disapa Gus Ali Gondrong, bukanlah sosok biasa. Dikenal dengan penampilan serba hitam dan rambutnya yang dibiarkan panjang terurai, julukan "Gondrong" melekat padanya. Namun, jauh di balik penampilannya yang unik, ia memiliki misi yang kuat: mendekatkan anak-anak muda kepada ajaran agama melalui pendekatan yang asyik dan menarik.
Pondok Pesantren Roudotun Ni'mah, yang dipimpin oleh Gus Ali Gondrong, terletak di Semarang. Meskipun begitu, nama beliau dikenal dengan sangat kuat di Ponorogo, bukan hanya karena pondoknya. Namun, karena kepiawaiannya dalam berdakwah, terutama di kalangan anak-anak muda, bahkan termasuk mereka yang pernah terlibat dalam pergaulan hitam.
Salah satu hal yang membuat Gus Ali Gondrong menjadi sangat populer adalah komunitas "Mafia Sholawat" yang dibentuknya. Nama "Mafia" sebenarnya adalah singkatan dari "Manunggaling Fikiran lan Ati ing Ndalem Sholawat", yang berarti menyatukan fikiran dan hati dalam bersholawat. Tujuannya adalah untuk mendorong para jamaah agar semakin rajin bersholawat dengan kesadaran penuh.
Komunitas ini berhasil menarik perhatian banyak anak muda di Ponorogo, termasuk mereka yang memiliki latar belakang yang kompleks. Santri-santri yang datang dari berbagai latar belakang, seperti preman, berandalan, mantan penjudi, dan mantan PSK, kini telah mendapatkan hidayah dan kesempatan untuk belajar di Pondok Pesantren Roudotun Ni'mah.
Namun, popularitas "Mafia Sholawat" juga membawa dampak negatif. Terkadang, nama mereka diperbincangkan dengan hal-hal buruk oleh masyarakat. Namun, Gus Ali Gondrong dan komunitasnya tidak patah semangat. Mereka tetap berfokus pada misi positif mereka, yaitu membimbing anak-anak muda menuju hidayah dan kesadaran akan pentingnya bersholawat.
Lanjut …..