Mafia Sholawat: Kisah Inspiratif Gus Ali Gondrong Menebar Cahaya Hidayah di Ponorogo
Selama masa pendidikannya di IAIN Walisongo Semarang, Gus Ali aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, termasuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Keluarga:
Gus Ali tinggal di lingkungan pesantren yang didirikannya di Jl. Supriyadi Gg. Kalicari IV No. 3 Semarang, yang juga menjadi lokasi Pondok Pesantren Roudhotun Ni'mah.
Ia menikah dengan Deni Widiawati pada tahun 1994 ketika usianya 21 tahun. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua putri dan seorang putra: Wahyu Amalia Adani (15 tahun), Khalimatus Sa'diyah (12 tahun), dan Muhammad Alwi Ash-Shidiqy (10 tahun).
Setelah pernikahan pertamanya berakhir, Gus Ali menikah lagi dengan Luluk Muhimatul Ifadah, seorang wanita asal Demak. Mereka tinggal bersama di Jl. Supriyadi Gg. Kalicari IV No. 3 Semarang. Meskipun dari pernikahan kedua ini belum ada keturunan, anak sulung dari pernikahan sebelumnya tetap tinggal bersama mereka.
Keunikan dari majelis Sholawat yang dipimpin oleh Gus Ali adalah kehadiran jamaah yang sebagian besar terdiri dari anak-anak nakal dan kaum Punk. Majelis ini diberi nama "Mafia Sholawat."