Gus Rian Jombang: Transformasi Menjadi Dai Muda Hingga Menjadi Sumber Inspirasi
BURUHTINTA.co.id - Perjalanan hidup seseorang seringkali penuh liku-liku dan kejutan. Begitu juga dengan Rian Aji Prasetya, yang kini dikenal dengan sebutan Gus Rian. Sebelum meraih puncak popularitas sebagai seorang dai muda yang penuh inspirasi, perjalanan hidupnya dimulai dengan sebuah kisah yang mengajarkan bahwa kekurangan tak menghalangi seseorang untuk berkontribusi.
Rian Aji Prasetya, lahir pada 19 Oktober 2002, adalah seorang pemuda yang sekarang dikenal sebagai dai muda berbakat. Namun, di masa lalu, saat masih duduk di sekolah dasar, dia terkenal sebagai seorang yang cerewet. Ingatan akan masa lalunya sebagai anak yang aktif, cerewet, dan hiperaktif di kelas 3 SD masih terasa segar. Meskipun dianggap memiliki kekurangan, semangatnya untuk menjadi berguna bagi orang lain tetap membara.
"Dulu saya termasuk anak yang aktif waktu kelas 3 SD, aktif dalam artian cerewet dan hyper gak bisa diam dan saya dianggap orang yang banyak kekurangan meskipun semua punya kelemahan dan kelebihan, apalagi di mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris saya ampun-ampun. Tapi saya suka, membuat saya berguna untuk orang lain," ujar Gus Rian.
Keterampilan berbicara dan semangatnya untuk membantu orang lain membawa perubahan dalam hidupnya. Gus Rian belajar untuk merangkul barokah dalam setiap tindakan baiknya, memungkinkan dirinya menjadi seseorang yang sering dimintai pertolongan. Meskipun awalnya hanya menjadi "suruh-suruhan" orang, baik teman-temannya maupun guru-gurunya, perubahan tersebut membuka jalan menuju panggilannya sebagai seorang dai muda.
"Saya gak bisa apa-apa dulu, hanya bisa jadi suruh-suruhan orang. Waktu itu sering dimintai tolong guru beli ini itu, beli sayur atau kangkung gitu dan saat itu dari guru usai saya bantu dapat kata-kata 'mugo barokah le', saya anggap itu ucapan terima kasih. Tapi hal itu nyatanya keberkahan itu masih saya jumpai sampai sekarang," ungkapnya.
Meskipun usianya masih muda, yaitu 19 tahun, Gus Rian telah mengabdikan dirinya pada dunia tausiyah (ceramah agama) dan dakwah. Baginya, mengedepankan kebaikan dan mendalami ajaran Islam adalah hal yang tak dapat ditunda.
"Dari cerewetnya saya akhirnya saya alihkan menjadi sesuatu yang berguna. Saya perdalam ilmu saya untuk lebih menekuni ajaran Islam. Meskipun masih muda, umur kan kita gak ada yang tahu. Selagi bisa ya dikerjakan gak perlu nunggu atau ntar-ntar dulu," kata Gus Rian.
Lanjut …….