Siswa MTS Kunir Blitar Jatim meninggal akibat dianiaya oleh Teman di Kelas
BLITAR - Sebuah peristiwa tragis mengguncang MTs Negeri 01 Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Seorang siswa kelas 3, yang merupakan warga Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, ditemukan tewas dalam sebuah insiden perundungan fisik yang melibatkan sejumlah teman sekelas di dalam ruang kelas. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Korban, seorang bocah laki-laki, diketahui telah menjadi sasaran serangan fisik yang brutal oleh sekelompok temannya di dalam kelas. Informasi yang dihimpun mengindikasikan bahwa korban menjadi korban pemukulan dan tendangan berulang kali, tanpa mampu memberikan perlawanan yang memadai.
Kepala Desa Kunir, Bastoni alias Abas, yang juga anggota Komite Sekolah MTs Negeri Kunir, mengungkapkan bahwa berita tragis ini diterimanya setelah shalat Jumat. Ia segera menuju sekolah untuk melihat situasi secara langsung. Di tempat kejadian, terlihat salah satu siswa yang diduga terlibat dalam perundungan tersebut berada di ruang Bimbingan Konseling (BK).
Informasi awal mengindikasikan bahwa korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh petugas Unit Kesehatan Sekolah (UKS), namun nyawa bocah tersebut tidak berhasil diselamatkan. Saat ini, motif di balik serangan brutal teman sekelas yang menyebabkan kematian tragis masih belum terungkap.
Diperkirakan bahwa kejadian tersebut terjadi di dalam ruang kelas, di mana korban tiba-tiba menjadi sasaran serangan dari sekelompok pelaku. Belum jelas mengapa mereka nekat melakukan perbuatan kejam ini terhadap teman sekelasnya. Informasi yang beredar juga mengindikasikan kemungkinan adanya lebih dari satu pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan ini, yang dikhawatirkan berujung pada penganiayaan berkelompok.
Kasus ini menjadi peringatan serius tentang dampak buruk perundungan, atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying, dalam lingkungan pendidikan. Kekerasan fisik yang mengakibatkan korban jiwa seperti ini menyedot perhatian masyarakat dan menimbulkan keprihatinan mendalam. Pihak berwenang diharapkan akan mengusut tuntas kasus ini untuk memberikan keadilan kepada korban dan keluarganya serta mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.