header

Fakta Kasus Susanto, Dokter Gadungan lulusan SMA yang mencuri data milik dr. Anggi Yurikno melalui situs web Fullerton dan Facebook

Sabtu 16-09-2023 / 01:49 WIB


Fakta Kasus Susanto, Dokter Gadungan lulusan SMA yang mencuri data milik dr. Anggi Yurikno melalui situs web Fullerton dan Facebook

BURUHTINTA.co.id - Seorang warga Surabaya bernama Susanto dihadapkan pada dakwaan penipuan karena berperan sebagai dokter palsu dan bekerja di PT Pelindo Husada Citra atau RS PHC Surabaya selama lebih dari dua tahun. Susanto menggunakan identitas, data, dan dokumen milik seorang dokter asli dari Bandung, Jawa Barat untuk melamar pekerjaan di rumah sakit tersebut.

Hanya Lulusan SMA


Menurut dilansir dari detikjatim, Susanto hanya memiliki pendidikan SMA dan mempelajari ilmu kesehatan secara otodidak melalui lingkungan sekitar dan internet, khususnya YouTube. Ia juga memanfaatkan internet untuk menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan.

"Menurut pengakuannya, Susanto tidak pernah mengambil pendidikan kedokteran di kampus," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jemmy Sandra, dikutip pada Jumat, 15 September 2023.

Susanto belajar sendiri melalui YouTube dan memiliki teman-teman di lingkungannya yang bekerja sebagai dokter dan perawat.


×

Pada bulan April 2020, RS PHC Surabaya membuka lowongan untuk dokter pertama yang bertugas memeriksa kesehatan para pegawai rumah sakit. Setelah mengetahui lowongan ini, Susanto mencuri data milik dr. Anggi Yurikno, dokter asli yang berasal dari Bandung. Ia melakukan pencurian melalui situs web Fullerton dan Facebook karena lamarannya memenuhi kriteria pekerjaan yang diminta.

Susanto mencuri Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Sertifikat Hiperkes milik dr. Anggi. Ia memalsukan semua dokumen tersebut dengan mengganti fotonya tetapi tidak mengubah isinya.

"Saya tidak melakukan edit pada ijazah, semuanya asli milik dr. Anggi. Saya hanya memindai dan mengganti foto," ungkap Susanto, dikutip pada Jumat, 15 September 2023.

Menjadi Dokter Full Timer

Setelah melewati semua tahap seleksi, Susanto ditempatkan sebagai Dokter Hiperkes di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu mulai 15 Juni 2020 hingga 31 Desember 2022. Selama bekerja, Susanto mengaku menerima gaji sebesar Rp7,5 juta per bulan tanpa termasuk tunjangan lainnya. Jemmy menyatakan bahwa kemampuan medis Susanto cukup baik, salah satunya dalam memeriksa tekanan darah.

"Susanto dapat memeriksa tensi dan melakukan hal-hal dasar secara otodidak," kata Jemmy.

Kronologi Aksi Penipuan Terungkap

Pada tanggal 12 Juni 2023, RS PHC meminta Susanto untuk mengirimkan kembali dokumen lamaran pekerjaan untuk perpanjangan kontrak. Namun, pihak manajemen menemukan kejanggalan dalam berkas-berkas tersebut. Dokumen yang mereka temukan mencurigakan antara lain salinan Daftar Riwayat Hidup (CV), Ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), KTP, Sertifikat Pelatihan, Sertifikat Hiperkes, serta sertifikat Advanced Trauma Life Support (ATLS) dan Advanced Cardiac Life Support (ACLS) atas nama dr. Anggi Yurikno.

Setelah melakukan konfirmasi, manajemen RS PHC menemukan bahwa dr. Anggi Yurikno sebenarnya bekerja di RSU Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.

Perwakilan manajemen RS PHC Surabaya, Dadik Dwirianto, menyatakan bahwa Susanto tidak pernah memeriksa pasien umum. Ia hanya bertugas di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu.***

TAG: #penipuan
Sumber:

BERITA TERKAIT