Penembakan di Siam Paragon Mall Bangkok Thailand, 2 tewas 4 luka parah
Saksi-saksi juga melaporkan bahwa mereka bersembunyi di dalam toko dan kamar mandi selama kejadian ini.
Seorang penjual es krim bernama Jakkraphan Nakharisi, yang telah bekerja di mal tersebut selama dua tahun, menceritakan pengalamannya kepada BBC. Awalnya, dia tidak menyadari bahwa suara-suara keras tersebut adalah suara tembakan.
"Ada empat hingga lima suara tembakan, kemudian hening sejenak. Setelah itu, mungkin ada dua tembakan lagi. Lalu, ada orang di toko saya yang berteriak, 'Ada penembakan!'
"Saya langsung merunduk di balik tangki es krim. Saya tidak tahu harus lari ke mana. Saya pikir saya tidak bisa keluar begitu saja."
Dia juga mengatakan bahwa penjaga keamanan membantu orang-orang untuk keluar dari lokasi tersebut sebelum dia pergi, tidak lebih dari 10 menit setelah penembakan terjadi.
Siam Paragon adalah salah satu pusat perbelanjaan yang paling populer di Asia. Meskipun tingkat kepemilikan senjata di Thailand relatif tinggi, insiden penembakan massal jarang terjadi.
Sebagai contoh, pada Oktober tahun lalu, seorang mantan polisi menewaskan sedikitnya 37 orang, kebanyakan di antaranya adalah anak-anak, dalam serangan senjata dan pisau di sebuah pusat penitipan anak di provinsi Nong Bua Lamphu di timur laut Thailand. Pada tahun 2020, seorang tentara membunuh 29 orang dan melukai puluhan lainnya di kota Nakhon Ratchasima.
#siamparagon #??????? #???????
— Fax News (@okeybruv) October 3, 2023
????Bangkok Siam Paragon mall shooting: At least 4 killed, 14-year-old suspected gunman arrested pic.twitter.com/wkGCSA4ZmQ