Michael Jitmau, Guru Bahasa Inggris dari Papua yang Viral Kritik Stigma Separatis di Depan Anies Baswedan
Pada suatu kampanye di kota Sorong, Papua Barat, seorang pemuda asal Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, bernama Michael Jitmau, membuat gebrakan dengan blak-blakan mengungkapkan keresahan masyarakat Papua terkait stigma separatis. Saat itu, Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, menjadi saksi dari luapan unek-unek yang disampaikan oleh Michael Jitmau.
Dalam kritiknya, Jitmau tak segan mengomentari cara Menhan RI, Prabowo Subianto, mengatasi isu-isu di Papua. Dia menyuarakan harapannya agar pemerintah dapat lebih memperhatikan masyarakat Papua, terutama terkait tudingan sebagai kelompok separatis. "Lantas Prabowo memandang ini sebagai persoalan separatisme, jangan, tidak perlu," tegasnya.
Michael Jitmau menggambarkan bahwa isu di Papua memiliki aspek lebih spesifik yang seharusnya diperhatikan dan diselesaikan dengan pendekatan yang baik. Ia juga mengkritisi pendekatan militer yang dianggapnya tidak sesuai, terutama jika dibandingkan dengan penanganan masalah di Timor Leste.
Anies Baswedan pun tak terhindar dari pertanyaan kritis Jitmau terkait keinginan masyarakat Papua. Pemuda ini menekankan pentingnya penyelesaian permasalahan psikologis terlebih dahulu, terutama terkait dengan keadilan yang belum dianggapnya terpenuhi.
Dalam sebuah video yang viral, Michael Jitmau juga menyoroti tudingan separatis yang sering kali dialamatkan kepada masyarakat Papua. Ia menegaskan bahwa perbedaan di antara mereka diakui, namun kecenderungan tudingan sebagai separatis dirasa tidak adil. Menurutnya, solusi yang lebih bijak adalah melalui kesepakatan politik, seperti yang terjadi di beberapa negara seperti Inggris dan Skotlandia.
Profil Michael Jitmau pun terkuak sebagai seorang guru bahasa Inggris. Pria ini tidak hanya berani menyuarakan keprihatinan masyarakat Papua, tetapi juga memiliki peran sebagai pendidik. Namanya yang kini mencuat di media sosial menunjukkan bahwa keberaniannya untuk berbicara tidak hanya terbatas pada ranah politik, tetapi juga mencakup peran positif dalam dunia pendidikan.
Sebagai pemuda Papua yang berani mengkritisi, Michael Jitmau menjadi sorotan di media sosial. Profesinya sebagai guru bahasa Inggris memberikan dimensi lain pada narasi keberaniannya. Dengan tindakan ini, Jitmau tidak hanya menjadi suara kritis, tetapi juga seorang pendidik yang turut berkontribusi dalam membentuk pemikiran dan wawasan masyarakat Papua.