header

Ringkasan tentang Perdebatan dan Pertentangan Pendapat antara Snouck Hurgronje dan Becker

Kamis 13-06-2024 / 15:22 WIB


Ringkasan tentang Perdebatan dan Pertentangan Pendapat antara Snouck Hurgronje dan Becker

  1. Latar Belakang dan Kontroversi:

Christiaan Snouck Hurgronje, seorang sarjana Belanda terkemuka dalam studi Islam, memiliki hubungan yang rumit dengan kolega Jermannya, terutama Carl Heinrich Becker. Awalnya, mereka memiliki hubungan akademis yang erat, tetapi konflik mulai muncul terutama selama Perang Dunia I ketika pandangan politik dan akademis mereka mulai berseberangan.

  1. Pandangan Snouck Hurgronje:

Snouck Hurgronje menentang pandangan yang mendukung jihad dan kekhalifahan Ottoman yang dianut oleh beberapa koleganya di Jerman. Dia berpendapat bahwa mengobarkan perang suci hanya akan memperburuk situasi dan membawa bencana bagi umat manusia. Hurgronje mengkritik keras sikap Jerman yang dianggapnya memanfaatkan Turki untuk kepentingan politik dan militer mereka, termasuk memanfaatkan tahanan Muslim untuk tujuan politik-religius.

  1. Tanggapan Becker:

Carl Heinrich Becker merasa sangat terhina oleh kritik yang dilontarkan oleh Snouck Hurgronje. Dia menuduh Snouck Hurgronje melakukan "slander" (fitnah) terhadap integritas ilmiah dan etika akademisnya. Becker juga merasa dikhianati oleh seseorang yang dia anggap sebagai teman dekat dan mitra akademis. Dalam surat-suratnya kepada kolega lain, Becker mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Snouck Hurgronje yang dia anggap tidak netral dan terpengaruh oleh prasangka-prasangka tertentu.

  1. Perdebatan Publik:

Konflik ini memuncak dalam serangkaian artikel yang dipublikasikan di jurnal-jurnal akademis. Becker menulis sebuah artikel panjang untuk membalas kritik Snouck Hurgronje, yang kemudian dijawab kembali oleh Snouck Hurgronje. Pertukaran pandangan ini menunjukkan betapa dalamnya perbedaan pandangan antara kedua sarjana ini, yang tidak hanya mencakup aspek akademis tetapi juga politis dan etis.

  1. Implikasi Lebih Lanjut:

Perdebatan ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas dalam dunia akademis Eropa pada masa itu, khususnya mengenai peran sarjana dalam konteks kolonial dan perang. Snouck Hurgronje menekankan pentingnya mempertahankan objektivitas ilmiah dan mengkritik penggunaan agama dan jihad untuk tujuan politik. Sebaliknya, Becker merasa bahwa Snouck Hurgronje telah salah memahami niat dan konteks dari pandangannya.


×

Kesimpulan

Pertentangan pendapat antara Snouck Hurgronje dan Becker bukan hanya tentang interpretasi akademis Islam tetapi juga menyangkut pandangan etis dan politis yang lebih luas. Konflik ini menggarisbawahi pentingnya objektivitas dan integritas dalam penelitian akademis, serta dampak yang dapat ditimbulkan oleh perbedaan pandangan dalam konteks politik yang lebih luas.

Sumber:

BERITA TERKAIT