header

Septia Karyawan Jhon LBF pada PT Hive Five: Gaji Dipotong Sepihak hingga Sidang Panas Pencemaran Nama Baik!

Sabtu 12-10-2024 / 03:44 WIB


Septia Karyawan Jhon LBF pada PT Hive Five: Gaji Dipotong Sepihak hingga Sidang Panas Pencemaran Nama Baik!

Septia Dewi Pertiwi, mantan buruh PT Hive Five, yang berani mengungkapkan pemotongan gaji sepihak yang dialami karyawan, kini terseret ke meja hijau setelah curhatnya di media sosial berujung pada tuduhan pencemaran nama baik dari sang Komisaris Utama, Jhon LBF. Septia, yang viral di media sosial karena membuka praktik pemotongan gaji mulai dari Rp200 ribu hingga Rp2,5 juta secara semena-mena, kini harus menghadapi sidang panas yang mempertaruhkan kebebasannya.

Dalam cuitannya yang berani, Septia tak hanya menyinggung soal pemotongan gaji, tapi juga menyoroti berbagai pelanggaran hak pekerja, mulai dari upah di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP), jam kerja berlebihan, hingga absennya BPJS Kesehatan dan slip gaji. Cuitan tersebut menarik simpati luas, tapi juga mendatangkan hukuman bagi Septia. Jhon LBF tak terima tuduhan itu, dan menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) untuk menjerat Septia dalam kasus pidana. Kini, Septia menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 12 tahun.


Dalam persidangan yang digelar Rabu, 9 Oktober 2024, suasana memanas ketika hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Saptono, meminta kedua belah pihak mencari jalan damai. Tak disangka, di tengah tegangnya suasana ruang sidang, terjadi momen yang membuat publik terkejut: Jhon LBF dan Septia akhirnya bersalaman di hadapan majelis hakim, seolah-olah menandakan bahwa pertarungan sengit ini telah mencapai akhir. Tetapi, apakah damai ini benar-benar tulus atau hanya formalitas belaka?

Jhon LBF, yang sebelumnya menuntut ganti rugi sebesar Rp300 juta, tiba-tiba mengubah nadanya. "Saya tidak butuh uang dari perkara ini," ujarnya dengan percaya diri. "Saya punya banyak uang," tambahnya, seolah menepis klaim kerugian sebesar Rp100 juta yang ia alami akibat batalnya kerjasama bisnis setelah cuitan Septia viral. Namun, meski bersikap lunak dalam persidangan, tak ada yang bisa memastikan bahwa perdamaian ini benar-benar tanpa pamrih.

Kuasa hukum Septia, Jaidin Nainggolan, menegaskan bahwa meski kliennya meminta maaf, itu bukan berarti Septia mengakui semua tuduhan yang dilayangkan padanya. “Permintaan maaf ini lebih kepada menghormati perasaan orang lain,” tegas Jaidin, menepis anggapan bahwa Septia kalah dalam pertempuran ini. Proses damai yang diajukan hakim juga masih dalam pembahasan, apakah akan diselesaikan di luar sidang atau terus berlanjut di pengadilan.


×

Kasus ini memancing perhatian publik, memunculkan pertanyaan besar: apakah suara pekerja yang melawan ketidakadilan bisa dipadamkan hanya dengan kekuatan hukum dan kekuasaan? Septia, yang sejak awal memperjuangkan hak-hak buruh, kini berada di persimpangan. Apakah ia menyerah di bawah tekanan besar yang ia hadapi, atau justru perdamaian ini akan menjadi titik balik untuk kemenangan yang lebih besar di masa depan?

Sidang yang panas ini telah membuka mata publik tentang ketidakadilan yang selama ini terpendam di dalam perusahaan. Semua mata kini tertuju pada kelanjutan kasus ini. Apakah Septia akan keluar sebagai pahlawan yang menantang sistem, atau malah menjadi korban dari kekuatan uang dan kekuasaan yang tak terbendung? Sidang ini, meski tampak damai di permukaan, meninggalkan banyak tanda tanya di benak publik yang menanti keadilan.

TAG: #viral
Sumber:

BERITA TERKAIT