Diabaikan Prabowo, Arief Rosyid Balas dengan Ayat Al-Quran: Tanda Kesedihan atau Strategi Cerdas?
Dalam momen penting pemanggilan calon Menteri dan Wakil Menteri di kediaman Prabowo Subianto, sosok yang seharusnya mendapat perhatian, yaitu Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta, Arief Rosyid, justru menghilang. Kehadirannya yang tidak terlihat di tengah deretan tokoh muda yang dipanggil, seperti Taufik Hidayat, Giring Ganesha, dan Raffi Ahmad, menyisakan tanda tanya di kalangan publik.
Alih-alih berada di pusat perhatian, Arief justru tampak aktif dalam kegiatan Jakarta Awet Muda bersama Ridwan Kamil. Namun, unggahan di akun Instagramnya pada 15 Oktober 2024 menambah misteri situasi ini. Arief membagikan ayat Al-Quran dari surat Ali Imran ayat 26, yang berbicara tentang kekuasaan dan penguasaan Allah atas segala sesuatu. Beberapa pengikutnya menganggap ini sebagai sindiran atas ketidakpanggilan dirinya oleh Prabowo.
Pernyataan-pernyataan netizen pun bermunculan, mulai dari ungkapan semangat hingga pertanyaan kritis, “Gimana ketua Fanta kok nggak dipanggil sama Pak Prabowo?”
Profil Arief Rosyid Hasan
Muhammad Arief Rosyid Hasan, lahir pada 1985, adalah seorang politisi muda dan aktivis yang kini menjabat sebagai Komandan TKN Fanta dalam Pilpres 2024. Sebelum terjun ke dunia politik, Arief memiliki karir yang cukup menjanjikan. Ia pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Bank Syariah Indonesia sejak 2021, namun mengundurkan diri untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Pendidikan dan Karir
- Pendidikan: Arief adalah alumni Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin angkatan 2004 dan memiliki gelar Master Kesehatan Masyarakat (MKM) dari Universitas Indonesia.
- Organisasi: Sebelumnya, Arief menjabat sebagai Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 2013-2015 dan terlibat dalam Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada 2018.
Skandal dan Kontroversi
Namun, perjalanan karirnya tidak sepenuhnya mulus. Arief dipecat dari jabatannya di DMI karena terlibat dalam pemalsuan tanda tangan Ketua Umum Jusuf Kalla dalam sebuah surat. Keputusan tersebut diumumkan oleh Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruqutni, yang menyatakan pemecatan Arief pada 3 April 2022.
Strategi Pemenangan
Kini, saat mengarahkan fokusnya pada Pilkada Jakarta 2024, Arief berencana menerapkan strategi pemenangan yang telah terbukti efektif saat Prabowo-Gibran, dengan menyiapkan branding baru yang lebih menarik untuk Ridwan Kamil dan Suswono. Arief yakin pengalaman Ridwan Kamil dapat menarik perhatian pemilih muda di Jakarta.
Apakah tindakan Arief yang memposting ayat Al-Quran ini merupakan ekspresi kesedihan atau strategi untuk menguatkan posisi dirinya dalam kancah politik? Hanya waktu yang akan menjawab. Sementara itu, publik akan terus mengamati langkah-langkah Arief di tengah persaingan politik yang semakin ketat.***