Kamis pagi, 17 Oktober 2024, dunia hiburan dikejutkan oleh berita memilukan: Liam Payne, mantan bintang boyband fenomenal One Direction, ditemukan tewas di Argentina dalam keadaan yang tragis dan penuh teka-teki. Di usia 31 tahun, Liam terjatuh dari balkon lantai tiga sebuah hotel mewah di kawasan elit Palermo, Buenos Aires. Kejatuhan ini menambah misteri yang menyelimuti hidup sang bintang, yang karier cemerlangnya berubah menjadi serangkaian insiden kelam di balik layar.
Menurut laporan BBC UK, tubuh Liam ditemukan setelah polisi merespons panggilan darurat 911 yang melaporkan kekacauan di hotel tersebut. Sesampainya di tempat kejadian, petugas kepolisian disambut oleh suara benturan keras dari halaman dalam hotel. Suara itu berasal dari kejatuhan fatal yang merenggut nyawa Liam. Polisi segera mengidentifikasi korban sebagai Liam Payne, yang dikenal publik sebagai salah satu anggota One Direction. Sebelum kejadian itu, polisi dilaporkan sedang menangani insiden yang melibatkan seorang pria agresif, diduga dalam pengaruh obat-obatan dan alkohol. Apakah insiden ini terkait langsung dengan kematian Liam, atau ada faktor lain yang lebih dalam? Jawabannya masih terselubung dalam misteri.
Direktur layanan medis darurat, Alberto Crescenti, mengonfirmasi bahwa Liam menderita cedera parah yang akhirnya merenggut nyawanya. Proses penyelidikan atas kematian ini tengah berlangsung, sementara penggemar setia Liam dari berbagai penjuru dunia mulai berdatangan ke hotel tersebut, membuat suasana duka semakin terasa. Polisi akhirnya harus menutup akses pintu masuk hotel untuk mengendalikan kerumunan yang terus bertambah. Fans terlihat menyalakan lilin, membawa bunga, dan menangis, tak percaya bahwa idola mereka telah tiada.
Tragedi ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Liam terlihat menikmati konser Niall Horan, rekannya dari One Direction, di Argentina pada awal Oktober. Kehadiran Liam di sana sempat menimbulkan harapan akan kebangkitan kembali kariernya yang penuh liku, setelah One Direction memutuskan hiatus pada 2015. Grup yang dibentuk dari ajang pencarian bakat X Factor di tahun 2010 ini menggemparkan dunia dengan lagu-lagu hits dan menjadi simbol kesuksesan global. Sebagai salah satu pentolannya, Liam meraih ketenaran besar, tetapi juga harus menghadapi dampak besar di balik sorotan kamera.
Liam kemudian merilis beberapa karya solo, termasuk single debutnya "Strip That Down" yang sukses di tangga lagu UK pada 2017. Namun, kesuksesan profesional tak selalu sejalan dengan kehidupan pribadinya. Hubungannya dengan Cheryl Cole, yang melahirkan putra mereka Bear pada 2017, berakhir pada 2018. Sejak itu, hidup Liam kerap diwarnai masalah pribadi yang terus menggerogoti dirinya. Dalam beberapa pekan terakhir, ia bahkan terlibat masalah hukum yang disebabkan oleh laporan mantan pasangannya.
Ironisnya, kekasih terakhir Liam, Kate Cassidy, meninggalkan Argentina hanya dua hari sebelum tragedi itu terjadi. Keduanya sempat berada di Buenos Aires sejak awal Oktober untuk menonton konser, tetapi Cassidy memilih pulang lebih awal. Dalam sebuah video TikTok yang diunggahnya, Cassidy mengungkapkan bahwa ia sangat ingin pulang setelah dua minggu di Argentina bersama Liam. Ia menyebut, awalnya mereka hanya berencana tinggal selama lima hari, tetapi situasi berubah. Cassidy tidak memberikan alasan mengapa Liam tetap tinggal di Buenos Aires, meski ia telah kembali ke Amerika Serikat.
Saat ini, otopsi sedang dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian Liam Payne. Apakah ada keterlibatan narkoba atau alkohol seperti yang dispekulasikan? Apakah ada faktor-faktor lain yang lebih gelap di balik kematian ini? Seorang sumber yang dekat dengan Liam mengungkapkan bahwa ia tengah menghadapi masa-masa sulit dalam hidupnya, dengan perilaku destruktif yang menggerogoti dirinya. "Setan-setan yang menghantuinya jauh lebih ganas daripada yang ia akui kepada publik," ujar sumber tersebut, memberikan gambaran suram tentang krisis yang ia hadapi sebelum kejatuhan tragis itu.
Di balik gemerlap karier dan popularitasnya, Liam Payne ternyata menyimpan banyak masalah yang akhirnya mengantarkannya pada akhir yang tragis. Bagi jutaan penggemarnya, kematiannya menyisakan luka yang mendalam, dan pertanyaan besar tentang bagaimana seorang bintang bersinar terang bisa jatuh begitu dalam ke kegelapan.