header

Profil Charles Arif ketika cinta ditolak: Siswi SMP Meiya Chatlin Witak Disiram Air Keras

Kamis 17-10-2024 / 11:23 WIB


Profil Charles Arif ketika cinta ditolak: Siswi SMP Meiya Chatlin Witak Disiram Air Keras

BURUHTINTA.co.id - Di Lembata, Nusa Tenggara Timur, masyarakat terhenyak dalam ketidakpercayaan saat kabar mengejutkan merebak: seorang siswi SMP berusia 13 tahun, Meiya Chatlin Witak, disiram air keras oleh Charles Arif (CA), seorang pria berumur 49 tahun. Berita mengerikan ini dengan cepat menimbulkan kegemparan dan memunculkan pertanyaan besar di benak publik: apa yang mendorong seorang pria paruh baya untuk melakukan tindakan sekeji ini? Ternyata, motif di balik semua ini sangat sepele dan tragis—cinta yang ditolak.

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Senin, 14 Oktober 2024, ketika Charles, yang diketahui memiliki hubungan keluarga dengan Meiya, tidak mampu mengendalikan emosinya. Dalam keadaan tertekan akibat penolakan cinta, ia mengintai Meiya yang pulang sekolah bersama dua temannya, Ando dan Lexi. Ketika mereka tiba di depan Laboratorium Santi di Kota Baru, tanpa ampun, Charles menyiramkan cairan berbahaya itu ke wajah Meiya. Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Donni Sare, mengungkapkan, “Pelaku sakit hati karena perasaannya tidak mendapatkan respons yang diinginkannya.”


Setelah melaksanakan aksinya yang kejam, Charles berusaha melarikan diri. Namun, polisi tidak membiarkannya berlama-lama di luar jangkauan. Mereka berhasil menangkapnya di RSUD Lewoleba, saat ia berpura-pura menjenguk Meiya, seolah-olah tidak memiliki beban moral akibat tindakan biadabnya. Kapolres Lembata, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, merangkum pengakuan Charles yang mencengangkan: "Dia merasa hancur dan berusaha mengajak si korban hancur bersamanya."

Tindakan brutal ini tidak hanya meninggalkan luka fisik yang serius pada Meiya, yang kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, tetapi juga menyisakan pertanyaan besar mengenai keadaan mental dan emosional Charles. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa ia berusaha menghilangkan jejak—polisi berhasil mengamankan barang bukti, termasuk sepeda motor yang digunakan saat melakukan penyiraman, sisa air keras, dan pakaian yang dibuang sembarangan. Air keras yang digunakan merupakan hasil racikan dari soda api dan air panas, menunjukkan betapa jauh Charles pergi untuk merencanakan tindakan keji ini.

Kini, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara menantinya, Charles Arif terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi. Ia menganggap perbuatannya sebagai bentuk balas dendam yang menyakitkan. Namun, pertanyaan yang membayangi adalah: apakah ia benar-benar percaya bahwa merusak hidup orang lain adalah jalan keluar dari rasa sakitnya sendiri? Kasus ini menggambarkan sisi kelam cinta yang terabaikan, di mana batas antara kasih dan kebencian bisa dengan mudah pudar, meninggalkan jejak luka yang tak terhapuskan bagi korban dan keluarganya.


×

Dari cerita ini, kita diingatkan bahwa di balik wajah manusia, bisa tersimpan kegelapan yang tak terduga, dan tindakan nekat bisa muncul dari rasa sakit hati yang mendalam. Charles Arif kini menjadi simbol dari bagaimana cinta yang tidak terbalas dapat memicu teror yang menghancurkan bukan hanya bagi korban, tetapi juga bagi pelaku itu sendiri.***

TAG: #viral
Sumber:

BERITA TERKAIT