header

Kisah Tragis Supriani: guru honorer di SDN 4 Baito, Konawe Selatan Dipenjara Hanya Karena Menegur Siswa Nakal! Di Mana Keadilan dalam Pendidikan?

Selasa 22-10-2024 / 14:06 WIB


Kisah Tragis Supriani: guru honorer di SDN 4 Baito, Konawe Selatan Dipenjara Hanya Karena Menegur Siswa Nakal! Di Mana Keadilan dalam Pendidikan?

BURUHTINTA.co.id - Supriani, S.Pd, guru honorer di SDN 4 Baito, Konawe Selatan, terjebak dalam drama yang mengguncang dunia pendidikan. Bagaimana bisa seorang pendidik yang hanya ingin mendisiplinkan muridnya mendekam di balik jeruji besi? Cerita pilu ini viral setelah dibagikan di TikTok oleh akun @myday_010, memicu kemarahan dan simpati di kalangan netizen.

Awal Mula Tragedi: Siswa yang Mengadu dan Konsekuensi yang Menghancurkan

Kejadian ini bermula ketika seorang siswa mengalami goresan di paha. Bukannya meminta penjelasan, orang tua siswa itu langsung berang dan menuduh Supriani telah memukul anaknya. Padahal, Supriani hanya melakukan tindakan mendidik yang dianggapnya perlu! Ketika guru dan kepala sekolah datang ke rumah untuk meminta maaf, mereka malah dianggap mengakui kesalahan. Tanpa sepengetahuan Supriani, si orang tua melaporkan guru tersebut ke polisi, dan Supriani pun mendapatkan panggilan dari Polda—bukan untuk klarifikasi, melainkan untuk ditahan!

Penahanan yang Kontroversial: Kapan Keberanian Menjadi Kejahatan?


“Dari mana keadilan jika guru yang mendidik justru menjadi tersangka?” ungkap salah satu rekan guru. Supriani ditahan sejak 15 Oktober 2024, dan baru akan menjalani sidang perdana pada 24 Oktober 2024. Apa yang lebih menyedihkan, si orang tua siswa yang melaporkan Supriani adalah seorang anggota polisi berpangkat Aiptu! Apakah ini sebuah bentuk penyalahgunaan kekuasaan?

Permintaan Tak Masuk Akal: Uang Kompensasi Rp50 Juta!

Ternyata, masalah ini semakin rumit. Saat guru dan kepala sekolah berusaha meminta maaf, orang tua siswa tersebut malah menuntut uang Rp50 juta! Supriani menolak untuk membayar, dengan alasan dia tidak melakukan kesalahan. Ini menimbulkan kemarahan lebih banyak guru yang merasa tidak adil!

Aksi Solidaritas: Guruku Tertekan!

Seluruh guru di Kecamatan Baito merasa tertekan dengan penahanan Supriani dan melancarkan aksi mogok belajar sebagai bentuk protes. Di media sosial, tagar #SaveSupriyani bermunculan, menunjukkan dukungan kuat terhadap guru yang telah mengabdi selama 16 tahun ini. “Kami akan mengawal kasus ini di Pengadilan Negeri Andolo!” seru para guru, menuntut keadilan bagi rekan mereka yang terperosok ke dalam situasi tidak adil.

Barang Bukti yang Dipertanyakan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?


×

Kapolres Konawe Selatan, AKBP Febry Sam, mengonfirmasi bahwa Supriani kini berstatus tersangka, berkat laporan orang tua siswa yang menyerahkan barang bukti seperti sapu dan baju seragam korban. Namun, banyak pihak meragukan keabsahan barang bukti tersebut. Supriani pun mengklaim bahwa permohonan maafnya justru dipergunakan untuk kepentingan hukum.

Pendidikan atau Penjara?

Di tengah semua drama ini, kita harus bertanya: Apakah mendidik anak sekarang berarti berisiko ditangkap? Di mana peran keadilan dalam kasus ini? Supriani hanya ingin mendidik dan disiplin, tetapi yang dia dapatkan justru jeruji besi. Saatnya kita bersuara, karena suara kita adalah kekuatan untuk mengubah keadaan!

TAG: #viral
Sumber:

BERITA TERKAIT