Gus Miftah Diangkat Jadi Menteri Apa? Dilantik Sebagai Utusan Khusus Presiden, Siap Menjaga Harmoni Indonesia!
Presiden Prabowo Subianto baru saja melantik Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan—sebuah langkah berani yang menandai era baru bagi toleransi di Indonesia! Pengangkatan ini bukan hanya pencapaian besar bagi Gus Miftah, tetapi juga langkah strategis dalam memperkokoh moderasi dan kerukunan di negeri yang penuh dengan keberagaman.
Misi Utama Gus Miftah: Benteng Kerukunan dan Moderasi!
Dalam sambutannya, Gus Miftah langsung menyoroti tugas besar yang menantinya: mengawal dan mempromosikan moderasi beragama di tanah air dan dunia. "Karena bidang saya di kerukunan dan pembinaan keagamaan, fokus tugas saya adalah membangun komunikasi internasional mengenai toleransi," ungkap Gus Miftah di Istana Presiden, Selasa (22/10/2024). Tak hanya fokus dalam negeri, ia juga akan membawa pesan moderasi Indonesia ke panggung internasional!
Setingkat Menteri: Gus Miftah Kini Berkantor di Istana!
Sebagai Utusan Khusus Presiden, posisi Gus Miftah setara dengan Menteri Negara, lengkap dengan kantor yang akan ditempatkan di Istana. "Utusan Khusus Presiden itu setingkat Menteri Negara, jadi saya akan berkantor di Istana," ujarnya penuh semangat. Berbekal Peraturan Presiden No. 17 Tahun 2012, tugas Unit Kerja Presiden (UKP) yang diembannya memberikan wewenang luas dalam menjalankan amanat ini.
Inisiatif "Rumah Moderasi" untuk Masyarakat yang Damai
Salah satu gebrakan pertamanya adalah membentuk "Rumah Moderasi" yang akan menjadi pusat dialog, solusi, dan inisiatif nyata dalam menangani isu kerukunan dan toleransi di masyarakat. Gus Miftah berencana terjun langsung ke lapangan untuk memahami persoalan kerukunan yang terjadi, sebelum merumuskan solusi yang tepat. "Moderasi beragama sangat penting. Kami ingin menjaga keharmonisan bangsa ini, tanpa ada gangguan yang mengusik toleransi," tegasnya.
Gus Miftah Siap Buktikan! Harmoni dan Kerukunan Jadi Prioritas
Dengan visi besar dan misi jelas, Gus Miftah siap menjadi benteng bagi kerukunan Indonesia. Memimpin dalam menjaga harmoni di negeri yang memiliki 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa, dan 6 agama, ini adalah panggilan besar yang hanya dapat dijawab oleh seorang pemimpin yang berani.***