INTEL CEO Pat Gelsinger Dipecat oleh Dewan Direksi Setelah Upaya Pemulihan yang Gagal
Intel baru saja mengambil langkah yang bisa dibilang sebagai "pukulan maut" bagi masa depan raksasa teknologi ini. Dewan direksi memecat CEO Pat Gelsinger, mengakhiri babak ambisius yang—meski penuh janji—berakhir dengan kegagalan total. Gelsinger, yang berusaha keras mengembalikan Intel ke puncak kejayaannya, akhirnya terjungkal setelah berhadapan dengan pesaing berat seperti Nvidia dan TSMC. Dewan memberikan ultimatum yang jelas: mundur dengan hormat atau dipecat. Tanpa ragu, Gelsinger memilih opsi pertama dan mengundurkan diri setelah tiga tahun penuh tantangan.
Namun, keputusan ini tidak datang begitu saja. Intel tengah terpuruk, dengan pendapatan yang terus menurun, persaingan yang semakin ketat, dan kesulitan dalam beradaptasi dengan teknologi manufaktur terbaru. Meski Gelsinger meluncurkan inisiatif besar, seperti investasi $20 miliar untuk pabrik chip di Arizona, upaya tersebut gagal memberikan hasil yang diharapkan. Proyek pabrik di Eropa dan Asia tertunda, sementara portofolio properti Intel dipangkas habis.
Yang lebih mengejutkan, Gelsinger akan pergi dengan pesangon yang bisa mencapai... tunggu, $10 juta? Ya, Anda tidak salah dengar. Meskipun gagal membangkitkan Intel, Gelsinger akan meninggalkan perusahaan dengan uang yang cukup untuk membangun pabrik chip baru. Paket pesangonnya mencakup gaji pokok selama 18 bulan, bonus target, dan bahkan sebagian dari bonus tahunan 2024. Totalnya? Antara $7 juta hingga $10,18 juta, tergantung pada kondisi tertentu.
Sementara Intel masih mencari pengganti permanen, CFO David Zinsner dan eksekutif senior Michelle Johnston Holthaus kini mengambil alih posisi CEO sementara. Dengan lebih dari $11 miliar pendanaan federal dari Undang-Undang CHIPS, Intel mungkin memiliki dana untuk bertahan—namun pertanyaannya tetap: dapatkah Intel bangkit dari kegagalan ini, atau apakah ini justru awal dari kehancuran yang lebih dalam bagi raksasa teknologi tersebut? Hanya waktu yang akan menjawab.