header

Gus Ipul sebagai Menteri Sosial Lakukan Kunjungan Kerja ke NTB, Pastikan Korban Agus Buntung Mendapat Pendampingan

Selasa 10-12-2024 / 03:22 WIB


Gus Ipul sebagai Menteri Sosial Lakukan Kunjungan Kerja ke NTB, Pastikan Korban Agus Buntung Mendapat Pendampingan

Saifullah Yusuf, yang juga dikenal sebagai Gus Ipul, kembali menjadi sorotan publik lewat kunjungan kerjanya ke NTB. Namun, alih-alih membawa solusi nyata, yang hadir justru sandiwara pendampingan yang tampak lebih bertujuan untuk menyelamatkan citra politik ketimbang menangani permasalahan yang ada.

Pada Senin, 9 Desember 2024, Gus Ipul tiba di Mataram, Lombok, dengan misi yang terkesan mulia: menangani kasus pelecehan seksual oleh Agus, seorang pria difabel. Namun, pertemuannya dengan kepolisian lebih terasa sebagai upaya pencitraan, dengan janji-janji manis terkait pendampingan medis dan sosial bagi korban, yang tampaknya lebih banyak retorika ketimbang langkah nyata.


Gus Ipul mengatakan, "Kami pasti akan memberikan pendampingan kepada korban, sebisa dan semampu kami, dengan sumber daya yang kami miliki, apalagi ada dua korban yang masih di bawah umur." Namun, pernyataan ini terasa mengabaikan kenyataan bahwa sebagai pejabat tinggi, ia seharusnya lebih bertanggung jawab dalam melindungi korban yang telah menderita.

Pendampingan medis yang dijanjikan Gus Ipul hanya terbatas pada layanan psikolog atau psikiater, sementara pendampingan sosial—yang seharusnya menjadi tanggung jawab utama—justru tampak diabaikan. Apakah ini cukup untuk mengatasi trauma mendalam yang dialami para korban, ataukah ini hanya cara untuk menjaga citra pemerintah?

Yang lebih mengecewakan, Gus Ipul dengan tegas mengatakan, "Untuk masalah hukumnya, kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Sementara korban akan kita dampingi." Padahal, kita semua tahu bahwa kepolisian sering kali justru menjadi bagian dari masalah, bukan solusi. Janji-janji Gus Ipul seakan hanya upaya untuk meredakan kecaman publik tanpa langkah konkret untuk membantu korban.


×

Dengan 15 korban yang diduga menjadi sasaran pelecehan Agus, dan 7 di antaranya telah melaporkan kasus tersebut ke Mapolda NTB, muncul pertanyaan: Apakah Gus Ipul benar-benar serius? Ataukah ini hanya langkah politik untuk meraih simpati menjelang pemilu?

Masyarakat NTB mulai meragukan niat Gus Ipul. Apakah ini hanya upaya untuk menyelamatkan citra pemerintah, ataukah benar-benar usaha tulus untuk membantu korban?

Ketika rekonstruksi ulang kejadian akan digelar pada Rabu, 11 Desember 2024, di dua lokasi kejadian, kita masih harus menunggu. Namun, yang pasti, janji Gus Ipul harus dibuktikan dengan tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata kosong.

Gus Ipul, hentikan permainan politik dengan perasaan korban. Mereka membutuhkan bantuan konkret, bukan janji-janji manis yang hanya menenangkan telinga.

TAG: #menteri
Sumber:

BERITA TERKAIT