header

MODUS Agus Buntung: Mandi Suci dan Bimbingan Spiritual serta minta tolong untuk buang air kecil

Selasa 10-12-2024 / 14:34 WIB


MODUS Agus Buntung: Mandi Suci dan Bimbingan Spiritual serta minta tolong untuk buang air kecil

Kisah mengerikan Agus, seorang pria difabel yang kini menjadi bahan perbincangan hangat di Mataram dan seantero Nusa Tenggara Barat (NTB), menguak tabir gelap kejahatan seksual yang tak terduga. Dengan dalih memanfaatkan kondisinya, Agus diduga telah menjebak dan melecehkan sejumlah korban dalam modus yang begitu licik hingga membuat masyarakat terpana. Kini, kasus ini telah menjadi perhatian serius di tingkat nasional, termasuk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Modus Operandi Agus yang Mengerikan

Dalam salah satu pengakuan korban yang mengguncang hati, seorang wanita mengisahkan bagaimana Agus memanfaatkan empati orang lain untuk melancarkan aksinya. Kejadian bermula ketika wanita itu sedang bersantai di Taman Sangkareang, menikmati sore yang tenang, tanpa firasat apa pun. Namun, Agus tiba-tiba mendekatinya dengan permintaan yang terlihat sederhana tetapi penuh jebakan.


"Dia datang dan meminta tolong untuk buang air kecil. Saya bingung kenapa dia meminta bantuan saya, padahal ada banyak pria di sekitar," tutur wanita tersebut dengan nada trauma.

Tak menaruh curiga, korban akhirnya membantu Agus. Namun, di balik permintaan itu, Agus diduga telah menyiapkan serangkaian tipu daya, mulai dari ucapan yang manipulatif hingga rayuan yang menghipnotis. Dalam sejumlah kasus, Agus bahkan menggunakan alasan "mandi suci" dan "bimbingan spiritual" untuk membawa korban ke tempat-tempat pribadi.

"Dia bilang punya mantra yang bisa menghilangkan masalah hidup. Saya sempat terpengaruh dan merasa seperti dihipnotis," ujar korban lainnya.

Rekaman dan Bukti Menguatkan Dugaan


×

Polda NTB telah menetapkan Agus sebagai tersangka setelah mengantongi berbagai bukti kuat, termasuk rekaman yang menunjukkan bagaimana ia merayu korban-korbannya. Bukti ini menegaskan dugaan bahwa Agus secara sistematis memanfaatkan kelemahannya untuk melakukan tindakan asusila.

"Dalam rekaman terlihat jelas bagaimana Agus memanipulasi korban hingga akhirnya melakukan pelecehan," ungkap seorang penyidik dari Polda NTB.

Sorotan DPR RI: Apa Langkah Selanjutnya?

Kasus ini kini tidak hanya menjadi isu lokal, tetapi telah menarik perhatian para anggota DPR RI. Beberapa legislator menyuarakan keprihatinan mereka dan mendesak adanya evaluasi serius terhadap sistem perlindungan korban pelecehan seksual, khususnya di wilayah NTB.

"Kejadian ini menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap korban. Kami di DPR akan mengawal kasus ini hingga tuntas," ujar seorang anggota DPR yang enggan disebutkan namanya.

Pertanyaan Besar yang Belum Terjawab

Muncul pertanyaan besar di benak publik: Mengapa Agus bisa bertindak sejauh ini tanpa segera dihentikan? Apakah korban-korban sebelumnya merasa takut melapor? Ataukah ada celah besar dalam sistem hukum yang memungkinkan kejahatan seperti ini terus terjadi?

Korban dan Trauma yang Tak Akan Hilang

Meski sebagian korban kini merasa lega setelah Agus ditahan, trauma yang mereka alami tentu membutuhkan waktu panjang untuk pulih.

"Saya bersyukur dia akhirnya ditangkap, tapi luka ini tidak akan mudah sembuh," kata salah seorang korban.

Bagi Agus, waktu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya telah tiba. Kasus ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya kewaspadaan, keberanian melapor, dan sistem hukum yang lebih kuat demi melindungi masyarakat dari ancaman predator seksual seperti ini. Mari kita tunggu langkah hukum berikutnya, sembari berharap keadilan dapat ditegakkan sepenuhnya.

TAG: #viral
Sumber:

BERITA TERKAIT