Kasus Lukas Enembe gubernur papua korupsi apa, terima suap 1 miliar dari Rijatono Lakka
BURUHTINTA.co.id - KPK dan Polda Papua menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe saat sedang makan di sebuah restoran di Papua. "Lukas segera diamankan dan diterbangkan ke Jakarta setelah ditangkap," kata Kapolda Papua Irjen Matheus D.
Lukas Enembe Lahir di Mamit, Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967, Gubernur Papua diduga menerima gratifikasi miliaran rupiah.
Lukas mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil dan bekerja di Kantor Sospol Kabupaten Merauke. Sejak 2001, ia mendampingi Eliezer Renmaur sebagai Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya.
Pada tahun 2007 hingga 2012, Lukas Enembe menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya, dan pada tahun 2001 hingga 2006 menjabat sebagai Wakil Bupati di kabupaten yang sama.
Pada 2013, Partai Demokrat memilih Lukas Enembe sebagai gubernur Papua, dengan Klemen Tinal sebagai wakilnya untuk periode 2013-2018.
Namun, pada 19 Juni 2017, Gubernur Papua Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka dalam penyidikan tindak pidana pemilukada. Lukas diduga mendorong masyarakat untuk memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam pemungutan suara ulang Pilkada 2017 di Kabupaten Tolikara, Papua.
Kemudian, pada 5 September 2022, KPK menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 1 milyar.
Pada 5 Januari 2023, KPK kembali menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek infrastruktur. Ia diduga menerima suap Rp 1 miliar dari Rijatono Lakka, seorang pengusaha. Rijanto telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam kasus ini.
KPK menahan Enembe pada 10 Januari 2023. Setelah Enembe ditahan, sejumlah pendukungnya menyerang Mako Brimob dengan panah dan batu.***
