Kontroversi Lady Aurelia Pramesti: Pemukulan Dokter Koas FK UNSRI, Keluarga Pejabat Dedy Mandarsyah
Kejadian ini menyoroti bagaimana ketegangan yang awalnya bisa diselesaikan dengan komunikasi damai justru berujung pada kekerasan fisik, yang dipicu oleh provokasi dan ketidakadilan sosial yang ada di antara mereka.
Profil Keluarga Lady Aurellia Pramesti
1. Dedy Mandarsyah: Ayah yang Memiliki Kekayaan Hampir Rp10 Miliar
Dedy Mandarsyah, ayah dari Lady Aurellia, merupakan pejabat tinggi di BPJN Kalimantan Barat. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Dedy tercatat memiliki total kekayaan sekitar Rp9,42 miliar, yang mencakup berbagai aset seperti tanah, bangunan, dan kendaraan pribadi, termasuk sebuah mobil Honda CRV 2019. Kekayaan yang cukup besar ini semakin memperumit situasi karena adanya unsur kekuasaan yang berpotensi mempengaruhi jalannya penyelesaian kasus ini.
2. Sri Meilina: Ibu yang Memiliki Butik Lady Tenun Klasik
Sri Meilina, ibu Lady Aurellia, dikenal sebagai pemilik butik Lady Tenun Klasik, yang menyediakan produk tenun berkualitas tinggi. Namun, sikapnya dalam pertemuan dengan Luthfi yang diduga merendahkan korban kini menjadi sorotan publik. Banyak yang menilai bahwa tindakan tersebut menunjukkan sikap angkuh yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang ibu yang juga memiliki usaha sukses.
3. Lady Aurellia Pramesti: Mahasiswa FK UNSRI yang Terkenal
Lady Aurellia Pramesti, yang kini menjadi sorotan publik karena keterlibatannya dalam kasus penganiayaan, adalah seorang mahasiswa FK UNSRI. Setelah insiden ini viral, akun Instagramnya, @aureelady, dikunci, dan ia menjadi pusat perhatian media. Keikutsertaannya dalam kasus ini tak hanya mencoreng citra pribadinya, tetapi juga memperburuk reputasi keluarganya.
Reaksi Publik: Kecewa dan Terkejut
1. Sindiran dari Netizen
Kasus ini memicu reaksi keras dari publik, terutama di media sosial. Banyak netizen yang merasa kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh Sri Meilina dan keluarganya. Mereka mengkritik tindakan merendahkan Luthfi, yang dianggap sebagai bentuk keangkuhan dan ketidakpedulian terhadap sesama.
Beberapa netizen menyindir bahwa Sri Meilina tidak seharusnya berbicara dengan nada tinggi hanya untuk masalah jadwal koas. Selain itu, banyak yang mengkritik sopir Sri Meilina yang langsung bertindak dengan kekerasan, meskipun Luthfi hanya memberikan tanggapan terhadap perkataan ibu Lady.
LANJUT …..