header

Pengertian Streisand Effect dan yù gài mí zh?ng: Kisah Pembredelan yang Justru Membuat Semuanya Lebih Terang Benderang!

Minggu 22-12-2024 / 11:22 WIB


Pengertian Streisand Effect dan yù gài mí zh?ng: Kisah Pembredelan yang Justru Membuat Semuanya Lebih Terang Benderang!

Pameran tunggal Yos Suprapto, yang dijadwalkan berlangsung pada malam 19 Desember 2024, mendadak dibatalkan oleh Galeri Nasional Indonesia. Alasannya? Lima karya seni dalam pameran tersebut dianggap "menyinggung" Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, langkah pembatalan ini justru memicu perbincangan luas di media sosial, membuat pameran bertajuk "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" viral. Dosen Hukum UGM, Nabiyla Risfa Izzati, menyebut fenomena ini sebagai Streisand Effect—sebuah ironi di mana upaya menyensor sesuatu justru membuatnya semakin populer.

Apa Itu Streisand Effect?

Streisand Effect adalah fenomena di mana usaha untuk menyembunyikan atau menyensor informasi malah menarik perhatian publik yang lebih besar. Istilah ini diambil dari kisah Barbra Streisand, yang pada tahun 2003 menggugat seorang fotografer karena mempublikasikan foto rumahnya di Malibu. Awalnya, foto tersebut hampir tidak diketahui publik, tetapi setelah gugatan diajukan, foto itu menjadi viral dan dilihat lebih dari 420.000 orang dalam waktu satu bulan.


Mike Masnick, pendiri blog Techdirt, kemudian menciptakan istilah "Streisand Effect" berdasarkan kejadian serupa, ketika sebuah hotel mencoba menghapus informasi tentang urinoirnya dari situs Urinal.net. Upaya tersebut malah membuat urinoir itu semakin terkenal.

Yù gài mí zhāng: Pepatah Cina yang Menggambarkan Ironi Penyensoran

Fenomena serupa juga dikenal dalam budaya Cina kuno dengan istilah yù gài mí zhāng, yang secara harfiah berarti "mencoba menutupi sesuatu justru membuatnya lebih jelas." Pepatah ini berasal dari kisah seorang pejabat yang berusaha menghapus catatan sejarah tentang kejahatannya, tetapi tindakan itu malah membuat kejahatannya semakin terungkap.


×

Dalam kasus pameran Yos Suprapto, Nabiyla Risfa Izzati mengingatkan pemerintah Prabowo Subianto untuk belajar dari kesalahan ini. "Metode pembredelan ala Orde Baru yang kaku dan kuno tidak akan efektif di era internet ini," ujar Nabiyla. "Internet memungkinkan informasi menyebar lebih cepat dan transparan. Semoga pemerintah mengambil pelajaran dari kasus ini agar tidak mengulangi kesalahan yang sama."

Kesimpulan: Pembredelan Bukan Solusi, Melainkan Jalan Menuju Kebodohan

Streisand Effect dan yù gài mí zhāng adalah dua sisi koin yang sama—upaya untuk menyembunyikan kebenaran justru akan membuatnya semakin terang benderang. Di era informasi yang cepat dan serba transparan, pembredelan bukanlah solusi, melainkan tindakan yang kontraproduktif dan memperburuk situasi.

Seperti yang terjadi pada pameran Yos Suprapto, usaha untuk menyensor karya seni malah membuatnya semakin banyak diperbincangkan. Mungkin inilah saat yang tepat bagi pemerintah untuk menyadari bahwa di dunia yang saling terhubung, kebenaran akan selalu menemukan jalannya.

TAG: #viral
Sumber:

BERITA TERKAIT