Penipuan Berkedok Program Presiden! Puluhan Pengusaha Katering di Kediri Jadi Korban
Kediri, Jawa Timur — Puluhan pengusaha katering di Kediri menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan program makan bergizi gratis. Program ini, yang sebenarnya merupakan inisiatif mulia Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk mendukung usaha kecil, disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi.
Pengalaman Korban
Salah satu korban, Diah, menceritakan bagaimana ia dan rekan-rekannya terjebak dalam penipuan tersebut. Ia awalnya ditawari oleh seorang teman untuk menjadi mitra penyedia 1.000 kotak makan. Tanpa curiga, Diah menerima tawaran itu. Tak lama kemudian, seorang pelaku berinisial M meminta uang jaminan sebesar Rp1 juta untuk setiap 1.000 kotak. Diah, yang mengambil kuota 2.000 kotak, menyerahkan Rp2 juta dengan harapan dapat bergabung dalam program tersebut.
Namun, harapan itu hancur saat Diah menyadari bahwa ia dan puluhan pengusaha katering lainnya telah tertipu. M berhasil mengumpulkan lebih dari Rp70 juta dari para korban—uang yang merupakan modal usaha yang mereka kumpulkan dengan susah payah.
Modus Penipuan
Pelaku, M, mengaku sebagai anggota kelompok masyarakat Pokmas Manunggal Cipto Roso. Namun, ia sebenarnya hanya memanfaatkan nama kelompok tersebut untuk melancarkan aksinya. Nuriko Pramega, penasihat Pokmas, menjelaskan bahwa M sudah dikeluarkan dari kelompok mereka karena tindakannya yang merugikan banyak pihak. Nuriko juga menegaskan bahwa Pokmas tidak pernah memungut biaya dari mitra atau mengklaim menang tender, dan meminta masyarakat untuk waspada terhadap pihak-pihak yang mencatut nama mereka.
Respons Korban
Para korban berharap uang mereka dapat dikembalikan pada akhir Desember 2024. Meski demikian, mereka memilih untuk tidak melaporkan kasus ini ke polisi, karena masih menunggu itikad baik dari M. Namun, kepercayaan mereka telah hancur, dan usaha mereka kini berada di ambang kehancuran akibat ulah pelaku.
Seruan dan Peringatan
Kasus ini menunjukkan betapa mudahnya program pemerintah yang mulia disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Pemerintah dan aparat hukum harus segera bertindak untuk mengusut tuntas kasus ini. Jangan biarkan para pengusaha kecil, yang sudah berjuang keras mempertahankan usaha mereka, menjadi korban penipuan semacam ini.
Waspadalah! Jangan mudah tergiur tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Selalu verifikasi informasi dan pastikan Anda berurusan dengan pihak resmi. Ingat, jika sesuatu tampak terlalu indah untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan!
