header

BRICS: Dari Singkatan Hingga Ekspansi Anggota pada Tahun 2025

Rabu 08-01-2025 / 00:11 WIB


BRICS: Dari Singkatan Hingga Ekspansi Anggota pada Tahun 2025

BRICS, singkatan dari Brazil, Russia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan), telah berkembang menjadi salah satu blok ekonomi paling berpengaruh di dunia. Sejak didirikan pada 2009, BRICS terus mengalami kemajuan, baik dalam aspek ekonomi maupun perluasan keanggotaan. Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam sejarah BRICS dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh, bersama beberapa negara lainnya. Artikel ini akan menelusuri perjalanan BRICS, mulai dari pembentukannya hingga ekspansi terbarunya pada tahun 2025.

Asal Usul BRICS: Dari Akronim Menjadi Kekuatan Dunia


BRICS awalnya merupakan akronim yang diperkenalkan oleh ekonom Jim O’Neill pada 2001 untuk merujuk pada negara-negara berkembang yang diperkirakan akan mendominasi ekonomi global pada 2050. Pada 2009, Brasil, Rusia, India, dan China membentuk kelompok BRIC, yang kemudian berubah menjadi BRICS setelah Afrika Selatan bergabung pada 2010.

Tujuan utama BRICS adalah memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan keamanan antarnegara anggota, serta mendorong reformasi dalam tata kelola global. Selain itu, BRICS berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan menciptakan sistem moneter internasional yang lebih adil.

Ekspansi BRICS: Dari Lima Negara Menjadi Lebih Banyak


×

Pada 2023, BRICS memulai babak baru dengan memperluas keanggotaannya. Dalam KTT BRICS di Johannesburg, enam negara diundang untuk bergabung: Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Argentina. Namun, hanya Mesir, Ethiopia, Iran, dan UEA yang resmi bergabung pada Januari 2024. Arab Saudi menunda keputusannya, sementara Argentina menarik diri setelah pergantian pemerintahan.

Tahun 2025 menjadi momen bersejarah dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh. Indonesia, yang sebelumnya berstatus mitra, secara resmi diterima pada 6 Januari 2025 setelah mendapatkan persetujuan bulat dari negara-negara anggota. Selain Indonesia, BRICS juga menyambut sembilan negara mitra baru, termasuk Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.

Indonesia dan BRICS: Langkah Strategis Menuju Panggung Global

Keanggotaan Indonesia di BRICS dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi negara ini di panggung global. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara negara-negara BRICS.

Selain itu, keanggotaan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas jaringan kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya, sekaligus mendukung reformasi tata kelola global yang lebih inklusif dan adil.

Dampak Ekspansi BRICS pada Tahun 2025

Dengan bergabungnya Indonesia dan sembilan negara mitra baru, BRICS kini mencakup hampir 50% populasi dunia dan lebih dari 41% PDB global (berdasarkan paritas daya beli). Ekspansi ini semakin memperkuat posisi BRICS sebagai kekuatan ekonomi global yang mampu bersaing dengan blok-blok ekonomi tradisional seperti G7.

Selain itu, BRICS semakin berperan sebagai penghasil komoditas utama dunia, seperti minyak, gas, biji-bijian, dan mineral strategis. Negara-negara anggota dan mitra BRICS mendominasi produksi global untuk komoditas seperti gula, beras, minyak sawit, dan nikel.

Masa Depan BRICS: Tantangan dan Peluang

Meski BRICS terus berkembang, tantangan internal dan eksternal tetap ada. Perbedaan kepentingan di antara negara-negara anggota, seperti persaingan antara China dan India, dapat menghambat koordinasi kebijakan. Di sisi lain, tekanan dari negara-negara Barat yang merasa terancam oleh kekuatan BRICS juga menjadi hambatan tersendiri.

Namun, dengan semangat kerja sama dan komitmen untuk menciptakan tata kelola global yang lebih adil, BRICS memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan yang lebih bersatu dan berpengaruh di masa depan.

Kesimpulan

BRICS telah bertransformasi dari sekadar akronim menjadi blok ekonomi yang mengubah peta kekuatan global. Dengan bergabungnya Indonesia dan negara-negara mitra baru pada tahun 2025, BRICS semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi dan politik yang tidak bisa diabaikan. Ke depan, kerja sama yang lebih erat di antara negara-negara anggota dan mitra akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi BRICS sebagai penyeimbang kekuatan global.

TAG: #brics
Sumber:

BERITA TERKAIT