Kasus kyai Muhammad fahim mawardi pengasuh ponpes al djaliel 2 jember
BURUHTINTA.co.id - Setelah dua kali mangkir dari panggilan polisi untuk dimintai keterangan, Kyai Muhammad Fahim Mawardi akhirnya muncul di Polres Jember Jawa Timur memintanya. Penyidikan dilakukan terhadap pengurus Pondok Pesantren Al Djaliel 2 dengan status saksi terlapor atas tindak asusila kepada beberapa santri dan ustdzah.
Pada Kamis (12/12/022), Kyai Muhammad Fahim Mawardi mendatangi kantor polisi bersama pengacaranya. Di ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Muhammad Fahim Mawardi dimintai keterangan.
Kiai Fahim dimintai keterangan terkait laporan istrinya, Himmatul Aliyah, yang menyebut sejumlah santri putri Pesantren Al Djaliel 2 Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, mengalami pelecehan seksual. Namun jika kabar tersebut ternyata tidak benar, kuasa hukum Muhammad Fahim Mawardi akan menuntut balik Himmatul Aliyah.
Dengan dibantu asisten psikiater, polisi juga memeriksa empat santri yang menjadi saksi korban. Di Rumah Sakit Dokter Soebandi Jember, sejumlah santri itu di-visum.
Himmatul Aliyah memberikan alasan mengapa dugaan cabul Kiai Fahim harus dilapotkan ke polisi
Himmatul Aliyah, istri pengurus Pondok Pesantren Al Djaliel 2 di Jember, Jawa Timur, menjelaskan alasannya melapor ke polisi soal suaminya. Ia ingin membela dan melindungi santri dari perbuatan asusila suaminya, Fahim Mawardi.
Hal itu disampaikan Himmatul Aliyah pada Selasa, (10/1/2023), saat mendapat bantuan dari pengacaranya. Ia curiga suaminya, Kyai Muhammad Fahim Mawardi, yang menjadi pengurus Pondok Pesantren Al Djaliel 2, telah berbuat asusila kepada santriwatinya.***
