Demonstrasi anti mandat vaksin covid di Kanada berkembang brutal, jadi anti pemerintah
BURUHTINTA.co.id - Demonstrasi yang dipicu oleh para sopir truk di Kanada ini berkembang besar jadi demo anti pemerintah. Kronologi dan penyebab demo baca di : Demo Sopir Truk di Kanada protes persyaratan vaksin, blokade dan kerusuhan.
Hingga Kanada mendeklarasikan diri dalam kondisi darurat, supaya bisa mengambil langkah “khusus” untuk segera mengatasai demonstrasi dan kerusuhan tersebut.
Pada hari jum’at 18 Februari telah ditangkap 47 orang demonstra, sedangkan pada hari berikutntnya (sabtu) lebih dari 100 orang yang ditangkap.
Kini para demonstran itu memusat ke sekitar Gedung Parlemen Kanada (Parliament Hill). Mengantisipasi hal ini pemerintah memberi peringatan supaya dalam beberapa hari jangan memasuki Ottawa ibukota Kanada. Dan memang pada tiap sudut jalan menuju Ottawa telah dibarikade, dan didirikan pos pemeriksaan. Sedangkan para demonstran yang sudah terlanjur menginap bersama truk mereka di sekitar Gedung Parlemen telah dijaga ketat, untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan.
Sejauh ini, polisi di ibukota kanada mengatakan mereka telah menangkap 47 orang, sehingga total menjadi 170 dan telah menderek 53 kendaraan sejak Jumat. Mereka juga mengatakan telah menyita 22 plat nomor dan menangguhkan 11 registrasi operator kendaraan niaga.
Dikatakan pada akun Twitter polisi bahwa ada demonstran yang menyerang petugas polisi dengan menggunakan senjata api jarak menengah.
Sebuah tim petugas polisi dari beberapa pasukan di seluruh negeri telah merebut kembali Wellington Street dari para pengunjuk rasa, membersihkan kerumunan di sekitar National War Memorial, menggiring mereka menjauh dari Parliamentary Precinct dan kemudian menyusuri O'Connor Street, yaitu sebuah arteri di selatan.
Kerumunan lain berkumpul di dekat jalan-jalan Wellington dan Bank sebelum didorong ke selatan.
"Kami tidak akan ke mana-mana sampai Anda mendapatkan jalan Anda kembali," kata Bell. "Pendudukan ini sudah berakhir."
Lanjutan pada halaman berikut