Hukum sikat gigi atau gosok gigi saat puasa dan apa saja yang membatalkan puasa

BURUHTINTA.co.id - Banyak orang yang masih bingung mengenai hukum sikat gigi atau gosok gigi saat berpuasa. Apakah boleh atau tidak?

Menurut sebagian besar ulama, sikat gigi atau gosok gigi saat berpuasa diperbolehkan, asalkan tidak sampai masuk ke dalam perut. Artinya, ketika seseorang menyikat gigi atau menggosok gigi saat berpuasa, ia harus berhati-hati agar tidak menelan pasta gigi atau air yang digunakan untuk berkumur-kumur.

Namun, ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa sikat gigi atau gosok gigi saat berpuasa dapat membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan pasta gigi atau air berkumur-kumur masuk ke dalam perut dan menjadi penyebab terputusnya puasa. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin tetap memastikan keabsahan puasanya, sebaiknya menghindari sikat gigi atau gosok gigi selama berpuasa.

Namun, hal ini tentunya tidak berlaku bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan kebersihan gigi yang ekstra selama berpuasa. Contohnya, orang yang menderita masalah gigi dan mulut seperti radang gusi atau infeksi gigi. Bagi mereka, sikat gigi atau gosok gigi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari masalah yang lebih serius.

Jadi, kesimpulannya adalah sikat gigi atau gosok gigi saat berpuasa diperbolehkan, namun harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak sampai terjadi keliru dalam menelan pasta gigi atau air berkumur-kumur. Orang-orang yang ingin memastikan keabsahan puasanya, sebaiknya menghindari sikat gigi atau gosok gigi selama berpuasa. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, tetap disarankan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut mereka selama berpuasa.

×

Apa saja yang membatalkan puasa

Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa tidak menjadi batal:

Makan dan minum

Makan dan minum di sini termasuk segala jenis makanan dan minuman yang dimakan atau diminum dengan sengaja. Hal ini dapat membatalkan puasa, dan pelakunya harus mengganti puasa tersebut dengan puasa di hari lain.

Lanjut …..