Armenia sekutu Rusia diserang Azerbaijan, zona perang Ukraina bisa meluas
BURUHTINTA.co.id - Pada hari Selasa malam 12 September 2022, pemimpin Armenia mengatakan bahwa setidaknya 49 tentara tewas dalam pertempuran dengan Tentara Azerbaijan. Itu adalah eskalasi pertempuran terburuk antara dua negara sejak perang 2020 yang memperebutkan Nagorno-Karabakh, yaitu daerah kantong pegunungan yang disengketakan, dan ancaman bagi sekutu setia Rusia dan gencatan senjata yang dinegosiasikan Rusia.
Pertempuran dimulai pada Selasa pagi, dan kedua belah pihak saling menyalahkan. Itu adalah awal dari konflik bersenjata yang telah berlangsung selama beberapa dekade atas Nagorno-Karabakh, yang merupakan bagian dari Azerbaijan tetapi mengklaim kemerdekaan dan dekat dengan Armenia.
Ketika keadaan menjadi lebih buruk antara dua negara bekas Soviet di Kaukasus Selatan, kekhawatiran telah berkembang bahwa Rusia dapat terlibat dalam perang kedua di atas invasinya ke Ukraina. Beberapa pakar militer berpikir bahwa kekalahan Rusia baru-baru ini di timur laut Ukraina mungkin membuat Azerbaijan lebih percaya diri.
Baca juga: Harga BBM bensin pertalite dan pertamax naik, kenaikan harga 1 September 2022
Baca juga: Spoiler jujutsu kaisen chapter 193, pertarungan Naoya Maki dan Kamo
Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan kepada Parlemen Armenia bahwa pertempuran telah menjadi kurang intens, tetapi Azerbaijan masih menyerang di satu atau dua front. Demikian menurut pernyataan di situs web Parlemen.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa Armenia telah melakukan sejumlah "provokasi besar-besaran" yang memaksanya untuk merespons. Pashinyan menyangkal bahwa negaranya telah melakukan sesuatu untuk memulai masalah dan mengatakan bahwa Azerbaijan telah menyerang tanah Armenia.
Lanjutan pada halaman berikut